Rumput Liar

Senin, 04 September 2017

Jatuh cintalah hanya kepada Suamimu, Far.

Ngladon-Tambakan-Jogonalan-Klaten

Aku limbung dalam lautan emosi
Tak dapat ku mengerti diri yang berhadapan dengan sepasang mata itu
Hanya ada letupan emosi tak tentu arah
Membisu bukan jalan yang ku pilih
Pun juga bersuara,
Karena lidah tak bertulang
Hingga hanya terdengar tarikan nafas berat
Ya, pergi dari situasi ini adalah salah satu jalan terbaik.
Perempuan mana yang tak ingin meneguk kasih
Sedang hal itu adalah fitrah dari setiap manusia
Sayang, diri tak pernah benar-benar memahami kasih sempurna
Kasih bermusim atau memang kekal karena dibumbui keridhoan-Nya

Aku tak pernah benar – benar menyapa diri yang peluh akan kasih
Ya, masih harus menyapa diri yang lain
Bernegosiasi tentang ini dan itu
Harus ku akui rindu pada –Nya membawaku melabuhkan kasih pada setiap yang ada
Tapi gustiiiiiiiiiii
Apalah arti dari semua ini
Jika selalu menyesakkan dada setiap saat
Menarik diri yang lain untuk hanya peduli pada sorot mata itu
Ujian kah ini?
Sudah waktunya kah aku menaiki tangga lagi?
Aku menunduk
Memohon menguatkan setiap diri yang terus menerus saling mengalahkan

Jatuh cintalah hanya pada suamimu, Far.

Karena lara takkan kau tanggung sendiri.


Yogyakarta, 4 September 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar