Rumput Liar

Senin, 26 Desember 2016

Pelepas Penat


Tertawa bersama anak-anak adalah salah satu cara saya menghibur diri. Aktivitas yang padat merayap dari pagi hingga malam hari. Satu tahun pertama di pesantren ini, saya dikelilingi oleh anak-anak. Sayangnya menginjak tahun ke 2, saya dipindah tugas di pondok cabang. Tak lagi mendengar celoteh ataupun tawa anak-anak lagi.
Saya rindu dengan dek Aik yang sudah boyong dari pondok.  Dek Ikoh yang pendiam. Meskipun masih 1 lembaga tapi kami jarang bertemu. Karena berbeda wilayah. Sama seperti Gus Reihan yang jauh, Biasanya sore setelah Aa Husen, Mbak Icha dan Dek Hanif mandi, mereka duduk di sekitar mushala. Peluhku dari kampus hilang seketika melihat tawa mereka. Sayang, mereka pindah ke Cirebon.
Sekarang ada dek Ina, putri bungsu guruku, Bapak Arif Maftuhin. Biasanya aku menemuinya di PLD. Lucu, manis, cantik, imut dan menggemaskan. Foto diatas, menjelaskan pertemuan kedua kami. Saat itu kepalaku cenat-cenut. Masuk PLD liat dia sedang nonton film barbie. Jadilah kami berdialog sebentar. Dia seperti malaikat kecil yang megusap penatku hari itu.

Piyungan, menjelang tengah malam
26 desember 2016