Rumput Liar

Minggu, 04 September 2016

Seperti sedarah



Setiap kali aku menetap mereka, ada kasih yang aku rasakan.
Duduk di dibelakang Ibu yang sedangn menyetir, kemudian mendengarkan Ibu yang bercerita tentang pengalaman hidupnya. Perjalanan dari kampus menuju rumahnya tak pernah hening. Ibu selalu memiliki hal yang akan diceritakan padaku.
Aku senang menjadi pendengar baginya. Terkadang aku jawab dengan pertanyaan atau sekedar mengatakan "njih bu".
Ibu yang selalu mengerti keadaanku tanpa aku bercerita. Ibu pasti menanyakan tentang kehidupanku disini. Salah satu hal yang paling aku suka dari Ibu adalah ketika beliau bercerita tentang dinamika sebuah keluarga. "Kita itu harus mengerti tentang keadaan ekonomi orang tua kita. Meskipun kita sudah berkeluarga, tapi kita tidak boleh cuek sama orang tua," ungkap Ibu.
Dan akan dilanjutkan dengan kata "contohnya begini...." maka semua pengalaman hidupnya akan bertumpah ruah menjadi tell story yang penuh hikmah bagiku.
Dibandingkan dengan Bapak, aku lebih sering bertemu dan bertukar pikiran dengan Ibu. Kalau ada kesempatan bersama bapak, aku akan bertanya banyak hal padanya. Beliau yang lulusan dari Leeds University memiliki banyak pengetahuan yang sangat aku butuhkan. 
Terakhir kali bertemu ketika aku pamit akan ke Pare untuk belajar bahasa inggris. Bapak mengajakku berdialog dengan bahasa inggris. Wahh rasanya. Bisa sih menjawab tapi masih belepotan.. hahaha
Ah bapak sepulang dari Pare belum sempat aku berdialog lagi dengan Bapak, padahal aku ingin memamerkan bahwa "I already doing your advice"..
semoga lain kali bisa berdiskusi lagi.
Putri dari keduanya adalah sahabatku yang sudah menjelma menjadi saudaraku. Ah mbak banyak yang ingin aku ceritakan tentangmu.
Memiiki kalian adalah hadiah dari Allah untukku.
Untuk setiap perjuanganku disini.
Alhamdulillah.