Rumput Liar

Rabu, 04 Januari 2017

Manusia asing memanusiakan manusia

Momen saat berlatih bahasa isyarat. Bentu dakri upaya memanusiakan manusia.


Filosofi yang dibawa bapak Dr GSSJ Ratulangi "Si Tou Timou Tumou Tou" yang artinya manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia, mengingatkan saya tentang bagaimana sosok difabel dimata orang lain dan perlakuan yang diberikan. Penerimaan difabel seharusnya bukan dilihat dari prestasi atau seolah-olah diperlakukan dengan wajar jika telah terjawab pertanyaan "kamu bisa apa?". Lha wong yang bukan difabel saja ada kok yang tidak berprestasi. Seperti yang dikatakan guru saya, Ibu Ro'fah Makin, "Kita menghargai mereka bukan karena prestasi. Ya karena mereka seperti kita, manusia juga". Nyatanya memang konsep "memanusiakan manusia" masih asing implementasinya ditengah manusia.

Pusat Layanan Difabel
05 Januari 2017