Rumput Liar

Jumat, 25 November 2016

Penghibur hati


Kok kitab yang dipake nggak kompak ya :)

Saya bukan ustadzah, apalagi seorang guru. Saya hanya seorang yang kebetulan ditugaskan untuk mendampingi proses belajar  mereka. Selama 2 tahun saya berkecimpung di dunia Pesantren Al Mumtaz, mendampingi berbagai karakter santri, baru merekalah yang lebih dekat dengan saya.
Tulisan ini tidak lain untuk menarasikan sebagian kecil kisahku dengan mereka. Yang namanya kisah, tentu ada pahitnya. Biarlah itu menjadi kenangan di hati saya dan mereka. Tanpa perlu saya publikasi di lembar putih ini.
Maghrib itu, menjadi maghrib yang berat bagi saya. Kedua kaki saya serasa terasa nyeri. Ta'lim pun saya lakoni dengan selonjoron. Seperti maghrib sebelumnya, mereka duduk mengelilingiku. Tak disangka mereka yang duduk diposisi yang tepat untuk memijat segera menyentuh lengan dan kaki saya. ahh harunya maghrib itu.
Rasanya nyaman bersama mereka, bercanda tawa untuk mengusir lelah. Walau terkadang saya harus bekerja keras untuk "mengingatkan" mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak.
Tapi itulah  mereka, dengan segala keunikannya, adalah titipan dari Allah untuk mengajari saya apa itu 'sabar'.
Sebagai seorang manusia biasa, saya tidak akan terlepas dari kesalahan. Karena itu ijinkan saya bertutur kata maaf untuk setiap salah saya.
Berdo'a seperti jembatan sebagai pendamping kalian.
Untuk Dek Feti, Hana, Nunik, Nurul, Fitri, Fatimah, Indah dan Mila, temukanah duniamu yang akan mengantarkanmu pada Allah.


Piyungan, 25 November 2016