Rumput Liar

Rabu, 15 Maret 2017

Si Manis Aufa

Aufa saat bermain game dalam bahasa isyarat


Rabu siang, (15/03). Di depan pintu PLD, aku melihat sosok yang tak asing bagiku. Segera aku menyambut mereka. Ia adalah keluarga Bapak Arif, guruku sekaligus kepala PLD. Salam ta’dzim pada istrinya, Ibu Hamidah, lalu aku sapa putri sulungnya. Aku sudah mengenalnya dari beberapa foto yang aku temukan dan dari cerita Ilya dan Inna, adik-adiknya. Ia pulang dari sekolah, sedang ujian jadi pulang cepat. Ibu masih mengajar dan terdamparlah Aufa Niamillah di PLD.

Aku cukup paham dengan wajah manis dan karakternya dari foto dan cerita adik-adiknya, Dek Ilya dan Dek Inna, yang sebelumnya sudah pernah berbincang denganku. Aku mengajaknya ke ruang dalam, ruang pak Arif. Saat aku memperkenalkan diri dia menjawab begini.

“Oh ini yang namanya mbak Faroha.” ucapnya sambil tersenyum.
Ini kali pertama bertemu dan dia sudah mengenal namaku sebelumnya. Ia mengaku pernah mendengar namaku dari Inna dan Bapak. Ooh senang juga sudah dikenal lebih dahulu.

Kami berbincang banyak hal dari keluarganya hingga aktifitas sekolahnya. Cukup memahami karakternya melalui gaya bicara dan penjelasan yang ia utarakan. Sayang, aku tak bisa menemaninya karena harus mengikuti pelatihan bahasa isyarat. So, dia tak tinggal sendirian.

Saat pelatihan berlangsung, Pak Arif datang dan meminta Aufa bergabung di pelatihan. Aufa yang paling muda sendiri disini. Seperti anak SMP yang nyasar di PLD. hehe

Well, kami banyak berdiskusi tentang bahasa isyarat. Ini kali pertama bertemu tapi syukur langsung akrab. Saat pelatihan di meletakkan sirahnya di pangkuanku. Ngantuk katanya. Tak tega melihat tubuh kecilnya kelelahan, aku ajak ke ruangan tadi. Menemaninya menanti lelap datang.

Ashar juga segera menjemputku. Well, setelah aku memastikan Aufa terlelap, aku memenuhi panggilan-Nya dan segera back to home.
Senang mengenalmu Aufa. Hope we meet again.

Yogyakarta, 16 Maret 2017

Ilya, Aufa, dan Inna. Hope meet you all.