Rumput Liar

Sabtu, 27 Mei 2017

Pena Ramadhan (2) : Kulo Nderek Panjenengan, Mbah.

Add caption
Tepat hari ini adalah hari kelahiran Mbahku, Muhammad Ainun Nadjib. Masyarakat memanggilnya Cak Nun. Di kalangan masyarakat manapun, beliau akrab duduk bersama mereka. Duduk dalam majlis yang sama untuk belajar melukis manusia yang sebenar-benarnya manusia.

Sayang, saya belum memiliki kesempatan untuk duduk di majlis itu. Mendengar perjuangan anak-anak “Maiyah” untuk datang di majlis membuat saya merinding. Mereka beruntung. Suatu kali di media sosial bertuliskan “Gamelan Kiai Kanjeng” memuat seorang simbah yang duduk di pinggir jalan. Menikmati momen bersama Mbah Nun. Meski terpaut jarak, tapi ada angin yang mengantar pesan-pesan. Sungguh beruntung.

Media sosial saat ini mudah sekali mengantarkan pesan. Memotret momen-momen yang selalu ku rindukan. Pun dapat merekam setiap gerak-gerik penyampaian Mbah Nun hingga saya dapat dengan mudah belajar dari beliau. Tapi kerinduan itu slalu ada.
Semoga suatu saat nanti dapat  sowan langsung, aamiin.

Sugeng ambal warsa Mbah,
Selalu sehat lan panjang umur. Aamiin.

Istiqomah di jalan sunyi. Kulo nderek panjenengan, Mbah.