Rumput Liar

Jumat, 09 September 2016

Ekspresiku



Eksperesiku ada dalam hamparan putih ini. Meskipu tak ada respon darinya, tapi ada rasa yang sudah terlepas. Awal september ini adalah hari-hari dengan lembaran baru di kampus. Bertemu dengan kawan-kawan yang super heboh, cipika-cipiki salam peluk dan sebagainya (dengan sesama perempuan pastinya). Tak lupa juga bertemu dengan dosen, uluk salam dan tadzim tersampaikan. Hari-hari ke depan akan banyak waktu yang tersita di kampus meninggal tanggung jawab di pesantren. Mau tak mau, harus seperti itu. Lelah, pasti. Tapi ada pelipur lelah di kampus. Namanya PLD (Pusat Layanan Difabel) tempat berkumpulnya para relawan dan kawan-kawan istimewa. Aku menyebutnya tempat 'tongkronganku'. Karena setiap kali ada jeda waktu yang cukup lama, bersandar di tempat tersebut adalah hal yang mengasyikkan. Berkomunikasi dengan bahasa isyarat, walaupun menjadi bahan tertawaab karena sering terjadi kesalahan pada jemariku. Tapi itu seru. Gelak tawa mereka slalu terekam otomatis di kepalaku, meski tak bersuara. Tapi dapat ku baca dari mimik  (ekspresi wajah) mereka.
Lain lagi dengan mereka yang netra, kami asik bertukar pikiran masalah buku yang telah dibaca melalui komputer yang dapat bersuara atau sumber informasi lain yang dapat di dengar. Jangan salah, bersama mereka justru aku yang terlihat kuper (kurang pergaulan) karena sangat minim dalam membaca. wuuuu
Aktivitas di kelas di awal perkuliahan masih membahas tentang overview materi perkuliahan, kontrak belajar dan sebagainya. Sepertinya membosankan, ya sangat membosankan. Hahahaha
Cara satu-satunya adalah dengan membuat tantangan pada diri sendiri, menjadikan waktu di kelas untuk menguras informasi dari dosen. huh
Kegiatan di pesantren, yaaahhhh dibuat enjoy sebisa mungkin. Waktu mengajar, ta'lim bersama anak-anak, jama'ah, dan segudang kegiatan lainnya. Kemarin, ketika mengajar sempat ada hal yang lucu hingga tawaku pecah di depan anak-anak. Ekspresi mereka ketika mendapatkan bad score dalam ulangan harian, seolah-olah dunia runtuh dan mereka tak terima itu.
Bahkan salah satu dari mengatakan begini "ujiannya di ulang sekarang aja ya, mumpung masih anget ingatannya" hahahha
Anak-anak kelas XI IPS selalu begitu, gelak tawapun pecah di ruangan tersebut.
Hari-hariku seperti berkejaran antara satu waktu dengan waktu yang lain. Berebutan untuk ku kerjakan terlebih dahulu. 
Semoga hal tersebut membawaku pada masa depan yang lebih baik. Dunia dan akhiratku aamiin.
Malem ini akupun merindukan kedua orangtuaku. Pasti sangat kesepian. Tak ada satupun yang menemani mereka di rumah.  Aku dan ketiga adikku merantau menimba ilmu. 
"Bersabarlah Pak, Bu, kami akan berjuang membawa kisah manis untuk Bapak dan Ibu" hatiku berdesir mengingat mereka. Tak dapat ku pungkiri, setiap keberuntugan dan keberhasilan yang aku rasakan sekarang adalah buah dari do'a-do'a mereka. Terimkasih bapak ibu. 



Dalam kerinduan dan rasa syukur,
menjelang tidur,, 23.06
Yogyakarta,
9 september 2016