Dia
sudah pulang,
Lalu disusul si tengah pulang.
Aku pulang.
Si bungsu juga pulang.
Kami pulang Pak, Bu .
Lalu rumah kian ramai, sepi terpaksa menepi.
Guratan
senyum tawa terpatri lepas.
Mengundang kisah – kisah terungkap ke tepian.
Kami
bahagia.
Nyatanya
bahagia selalu diiringi perenungan.
Bagaimana cara mengembalikan kami?
Kami
berlibur.
Tidak dengan Bapak.
Ah apakah ada hari libur untukmu, Pak?
Sedang
kami terus menerus mengganggu pikiranmu.
Dari
dulu aku selalu berharap lekas dewasa.
Lekas menyelesaikan pendidikanku dan
segera melangkah jauh.
Mengarungi lautan lelah yang tak pernah kau keluhkan,
Pak.
Cirebon, 19 Juni 2017