oleh Faroha
Juli mendatang peserta
KKN UIN Sunan Kalijaga akan dilepas ke setiap daerah masing – masing.Tak
terkecuali difabel. Menyinggung hal ini, PLD sudah jauh – jauh hari
mempersiapkan bekal untuk anak – anaknya. Bukan berupa pendamping melainkan
kemampuan untuk beradaptasi serta trik dalam menghadapi medan yang dihadapi.
Praktisnya, difabel
lebih nyaman jika didampingi relawan. Maka bereslah urusan teman kita satu ini.
Tanggung jawab diserahkan seutuhnya pada pendamping. Anggota kelompok lain
tidak tau menau mengenai teman difabelnya. Pun juga pada saat berinteraksi
dengan masyarakat. Difabel akan selalu melewati relawan terlebih dahulu untuk
berkomunikasi. Seperti difabel Tuli yang selalu ada interpreter atau
penerjemah.
Coba perhatikan baik –
baik sistem ini. Kelihatannya akan
banyak membatu difabel dan teman – teman yang satu kelompok. Tapi sistem ini
mendisabilitaskan kemampuan difabel dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Peluang teman – teman non difabel dan masyarakat untuk menerima dan memahami
difabel akan hilang. Semakin jauh lah cita – cita masyarakat yang inklusif.
Masyarakat yang menerima setiap perbedaan. Masyarakat yang menerima difabel
sebagai bagian dari masyarakat yang utuh. Tidak lagi mengkotak - kotakkan
difabel.Dua kesempatan ini hilang dalam solusi memberikan pendamping untuk
difabel.
Merujuk pada pengalaman
difabel terdahulu. Mereka mampu beradaptasi dengan baik. Bahkan salah satu dari
mereka memimpin teman – teman non difabel pada saat KKN berlangsung. Semua
pesan dan kesan difabel terdahulu tumpah ruah dalam FGD yang dilaksanakan PLD
pertengahan juni lalu.
Hambatan memang selalu
ada pada proses KKN. Hal ini tidak hanya terjadi pada difabel tapi setiap
kelompok yang katanya sedang piknik di lapangan ini. Proses ini sangat penting
untuk difabel. Karena itu ayolah berkontribusi untuk saling mensukseskan proses
ini.
Teman, jika dalam
kelompokmu ada teman difabel, mereka
bukan orang yang sakit kok. Mereka mampu mandiri. Berilah mereka akses dan
informasi setiap langkah yang berlangsung. Hati – hati dengan diskomunikasi
antar anggota kelompok. Pastikan selalu mengecek setiap anggota memahami
langkah demi langkah di lapangan. Buktikan kita mampu berproses dengan baik.
Cirebon, 23 Juni 2017.