Kebangkitan
Enterpeneur Al Mumtaz untuk umat
Terik panas menyorot bumi. Waktu dhuhur telah usai, santri
berbondong-bondong keluar dari Masjid Suherman, milik pondok pesantren Al Mumtaz. Mukenah
disingkap, mengangkat agar tak menyeret menyapu lantai. Arah mereka
berbeda-beda setelah menuruni tangga. Asrama bawah untuk MTs, asrama atas untuk
MA dan MI. Saatnya istirahat telah ditunggu santri putra dan putri. Asrama yang
jauh dari masjid membuat pilihan untuk tetap stay di Masjid menutup mata alias
tidur bagi beberapa santri putra.
“Assalamu’alaikum untuk seluruh panitia Harlah (hari
lahir) dan semua bagian Entherpreneur untuk segera berkumpul di YBM, sekarang.
Terimakasih”
Suara dari spiker Masjid menjadi komando untuk
santri dan pengurus berbondong menuju YBM (Yayasan Bank Mandiri). Santri yang disebut disini adalah para kelas
XII yang baru saja selesai melaksanakan berbagai ujian. Posisi mereka adalah
Khodimin, yaitu para pengabdi pondok pesantren Al Muntaz.
Udara dari AC menjadi penyelimut dalam YBM ini.
Tempat terfavorit di Al Mumtaz karena satu-satunya ruang berAC dan desain
khusus untuk acara penting. Seseorang
berbicara di depan, Riza. Disampingnya ada seorang assabiqunal Awwalun, sebutan bagi generasi pertama Al Mumtaz Imam.
Riza memberi pengarahan untuk membenahi
Entrepreneur di Al Mumtaz. Ia merupakan perwakilan Abah pengasuh untuk memberi arahan,
motivasi dan merefresh semangat para calon pengusaha Al Mumtaz.
“Kita usahakan untuk membesarkan ekonomi pesantren di Al Mumtaz, gunanya untuk
kemanfaatan umat disini. Tapi ingat jangan sampai khubbudunya. Dan juga jangan
lupa, dikasih bagian atau tidak kita harus tetap semangat untuk berkarya fi
sabilillah di jalan Allah” tegas Riza di dalam forum.
Mata-mata menatap pada pembicara ada yang
sayup-sayup merasa lelah karena sejak pagi tak hentinya kegiatan. Namun
semangat masih terasa di dalam mata mereka. Terlihat dari cara mereka menyimak
dan berusaha melawan kantuk. Tetap semangat Guys untuk Al Mumtaz yang Istimewa....